Kabupaten Cirebon, merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah. Dalam sektor pertanian, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu daerah produsen beras yang terletak di jalur pantura.
Geografi
Kabupaten Cirebon berada di daerah pesisir
Laut Jawa. Berdasarkan letak geografisnya, wilayah Kabupaten Cirebon berada pada posisi 6°30’–7°00’ Lintang Selatan dan 108°40’-108°48’ Bujur Timur. Bagian
utara merupakan dataran rendah, sedang bagian
barat daya berupa pegunungan, yakni Lereng
Gunung Ciremai. Letak daratannya memanjang dari
barat laut ke
tenggara. wilayah Kabupaten Cirebon dibatasi oleh:
[sunting]Sejarah Pemerintahan Bupati (1800 sampai sekarang)
- 1800-1808 R. Sinuk (Muchamad)
- 1808-1828 R. Ngabei Suradiningrat
- 1828-1843 Kanjeng Kyai R. Adipati Baudenda Suradiningrat
- 1843-1847 R. Tumenggung Baudenda Suradiningrat
- 1847-1877 R. Adipati Surya Dirja
- 1877-1902 R. Adipati Suraadiningrat
- 1902-1918 R. Adipati Salmon Salam Suryadiningrat
- 1920-1927 R.M. Panji Aryiodinoto
- 1928-1942 R.Tg. Suriadi (Aria, Adipati, Pangeran)
- 1942-1943 M. Sewaka
- 1943-1945 M. Oemar Said
- 1945-1947 Mr. R. Ma'mun Sumadipraja
- 1947-1950 R. Sidik Baratadirdja
- 1950-1951 R. Mochamad Michrad
- 1951-1954 M. Radi Martadinata
- 1954-1956 R. Moestofa Soerjadi
- 1956-1957 R. Djoko Sa'id Prawiro Widjojo (Pj. Bupati)
- 1957-1958 R. Sulaeman Tanudiradja (Kepala Daerah)
- 1957-1958 Machbub Badjurie (Kepala Daerah)
- 1958-1960 R. Kamar Suriawidjaya (Pj. Bupati Cirebon)
- 1960-1965 R. Harum Zainal Abidin
- 1965-1966 R. Soemitro (Pj. Bupati Kepala Daerah Cirebon)
- 1966-1973 Kol. Inf. H. R. Anwar Soetisna
- 1973-1978 Kol. Inf. Hasan Soegandhi
- 1978-1983 Drs. H. Mr. Gunawan Bratasasmita
- 1983-1988 Kol. Caj. H. Memed Tohir
- 1988-1993 Kol. Art. H. Suwendho
- 1993-1998 Kol. Kav. H. Rachmat Djoehana
- 1998-2003 H. Sutisna, S.H.
- 2003-2008 Drs. H. Dedi Supardi, M.M.
- 2008-Sekarang Drs. H. Dedi Supardi, M.M.
[sunting]Pembagian administratif
Kabupaten Cirebon terdiri atas 40
kecamatan, yang dibagi lagi atas 412
desa dan 12
kelurahan. Pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon di Kecamatan
Sumber, yang berada di sebelah selatan
Kota Cirebon. Tiga kecamatan yang baru terbentuk pada tahun 2007 adalah Kecamatan
Jamblang (Pemekaran Kecamatan
Klangenan sebelah timur), Kecamatan
Suranenggala (Pemekaran Kecamatan
Kapetakan sebelah selatan), dan Kecamatan
Greged (Pemekaran Kecamatan
Beber sebelah timur).
Cirebon merupakan salah satu kabupaten terpadat di
Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Cirebon terus bertambah, meski demikian dari sensus ke sensus, tren rata-rata laju pertumbuhan penduduk dari sensus ke sensus semakin melambat. Pada Tahun
1980 jumlah penduduk Kabupaten Cirebon baru berjumlah 1.331.690 jiwa dan pada tahun
1990 tercatat 1.648.021 jiwa. Sepuluh tahun kemudian pada tahun
2000 penduduk Kabupaten Cirebon menjadi 1.931.068 jiwa. Hasil sementara dari pengolahan data SP2010-L1.P212, SP2010-C2, dan SP2010-L2 (kondisi 15 Juli 2010) sebesar 2.065.142 jiwa dengan komposisi 1.057.501 jiwa penduduk laki-laki dan 1.007.641 jiwa penduduk perempuan.
Menurut angka sementara hasil
Sensus Penduduk Indonesia 2010, Kecamatan
Sumber merupakan wilayah dengan jumlah penduduknya paling banyak yaitu sebesar 80.914 jiwa dan berikutnya adalah Kecamatan
Gunungjati yaitu sebanyak 77.712 jiwa. Sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit di Kabupaten Cirebon adalah Kecamatan
Pasaleman yaitu sebanyak 24.912 jiwa dan Kecamatan
Karangwareng sebanyak 26.554 jiwa.
Salah satu ciri khas
batik asal Cirebon yang tidak ditemui di tempat lain adalah motif
Mega Mendung, yaitu motif berbentuk seperti
awan bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama.
Motif Mega Mendung adalah ciptaan
Pangeran Cakrabuana (1452-1479), yang hingga kini masih kerap digunakan. Motif tersebut didapat dari pengaruh keraton-keraton di Cirebon. Karena pada awalnya, seni batik Cirebon hanya dikenal di kalangan keraton. Sekarang di Cirebon, batik motif mega mendung telah banyak digunakan berbagai kalangan. Selain itu terdapat juga motif-motif batik yang disesuaikan dengan ciri khas penduduk pesisir.
[3]
[sunting]Perguruan Tinggi
- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Al-Ishlah (STEI AL-ISHLAH)
Cirebon berada di jalur
pantura, sebagai pintu gerbang utama provinsi Jawa Barat di sebelah timur, yakni di Kecamatan
Losari. Pada waktu musim
mudik, jalur ini merupakan salah satu yang terpadat di Indonesia. Cirebon juga terdapat jalan tol Palimanan-Kanci.
- Stasiun kereta api (Stasiun kejaksan), (Stasiun perujakan), (Sta. Ciledug, Karangsuwung, Sindanglaut, Waruduwur, Losari,Babakan, Cangkring, Bangodua, Arjawinangun, dan Kaliwedi).
- Terminal ((Terminal Harjamukti) Ciledug dan Weru).
- Bus: jurusan Ciledug-Cirebon, jurusan Cirebon-Jakarta, Cirebon-Kuningan, Cirebon-Bandung, dan seluruh kota di Pulau Jawa.
- Elf: jurusan Ciledug-Cirebon via Babakan, Ciledug-Cirebon via Sindang Laut, Sindang Laut-Cirebon, Babakan-Cirebon, Losari-Cirebon, Losari-Tegal, Cirebon-Rajagaluh via Palimanan, Cirebon-Kadipaten via Palimanan, Cirebon-Gegesik via Arjawinangun.
- Angkutan Kota: GP (Gunung Sari-Plered), GS (Gunung Sari-Sumber), GC (Gunung Sari-Ciperna), GM (Gunung Sari-Mundu), GG (Gunung Sari-Celancang), Celancang-Bakung, Plered-Celancang, Plered-Sumber, Plered-Arjawinangun, Plered-Gunung Jati, Plumbon-Sumber, Sumber-Jamblang, Sumber-Kramat, dan Sumber-Wanasaba.
Di Desa
Trusmi dan
Panembahan, dapat dijumpai banyak
home industry yang menjual batik khas Cirebon. Sentra batik ini akan lebih ramai pada akhir pekan oleh pembeli yang datang dari luar kota dan luar negeri. Motif batik yang terkenal dari kawasan ini adalah
motif Mega Mendung.
[sunting]Pasar Kue Setu
Pasar Kue Setu terletak di Kecamatan
Plered. Kue-kue yang penjualannya tersebar hingga ke hampir seluruh Indonesia dan kebanyakan berupa camilan ini diproduksi oleh industri rumahan di Desa Setu dan sekitarnya.
Cemilan khas Cirebon yang sangat cocok dijadikan oleh-oleh ini mayoritas bernama unik, di antaranya kerupuk kulit kerbau/rambak, kerupuk melarat, kerupuk geol, kerupuk upil, kerupuk gendar, kerupuk jengkol, jagung marning, rengginang mini, emping, kelitik, kue atom, maypilow, kembang andul, ladu, simpil, gapit, otokowok, opak, welus, sagon, dan masih banyak lagi.
Di sekitar Plered ini banyak pula ditemui penjual sandal karet, yang penjualannya sudah menyebar ke seluruh nusantara.
- Makam Sunan Gunung Jati
- Situs Batu Tulis huludayeuh
- Petilasan Cimandung
- Situs Pasanggrahan Balong Biru
- Balong Keramat Tuk
- Makam keramat Megu
- Situs Lawang Gede
- Makam Nyi Mas Gandasari
- Makam Syekh Magelung Sakti
- Makam Talun
- Makam Buyut Trusmi
- Makam P. Jakatawa dan Syeh Bentong
[sunting]Lapangan GOLF Ciperna
Kawasan ini berada di tepi jalan raya Cirebon-
Kuningan dengan kontur tanah berbukit berjarak 5 km ke selatan dari
kota Cirebon, berada pada ketinggian 200 m di atas permukaan laut.
Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan pemandangan kota Cirebon dengan latar belakang laut lepas ke arah utara, sedangkan ke arah selatan Gunung Ciremai di suasana yang menarik. Berdasarkan Perda nomor 25 tahun 1996, kawasan wisata Ciperna ditetapkan seluas 300 Ha yang diperuntukkan bagi 5 (lima) ruang kawasan pengembangan antara lain:
- Kawasan wisata Agro Griya. Pembangunan Agro Griya dalam bentuk rumah kebun yang dapat disewakan dengan fasilitas Hotel Bintang.
- Kawasan wisata Agro Tirta. Pembangunan Agro Tirta dalam bentuk pembuatan danau buatan yang dilengkapi rekreasi air.
- Kawasan Agro Wisata I
- Kawasan Agro Wisata II. Agro wisata I dan II diarahkan dalam bentuk pembangunan kawasan perkebunan mangga gedong gincu, srikaya, atau tanaman jenis lainya. Di samping itu membangun track olahraga yang dapat menyesuaikan dengan kontur tanah sekitarnya.
- Kawasan Land Mark.
Lokasi wisata ini berjarak kira-kira 25 km dari
Kota Sumber ke arah timur. Objek wisata ini memiliki daya tarik dari
kura-kura yang mempunyai ciri khusus di punggung dengan nama latin ‘’Aquatic Tortose Ortilia norneensis’’.
Menyimpan legenda menarik tentang keberadaannya di
Desa Belawa Kecamatan
Kecamatan Sedong. Menurut penelitian merupakan spesies kura-kura yang langka dan patut dilindungi keberadaannya. Objek wisata ini direncanakan untuk dikembangkan menjadi kawasan yang lebih lengkap, yaitu taman kura-kura (turle park) atau taman reptilia.
Terletak di
Kecamatan Sedong sekitar 26 km dari arah pusat
Kota Sumber, dengan luas lahan 62,5 Ha. Selain mempunyai panorama yang indah, situ ini juga disebut pula situ pengasingan yang merupakan tempat rekreasi air dan pemancingan.
[sunting]Banyu Panas Palimanan
Objek wisata ini terletak di
Kecamatan Palimanan sekitar 16 km dari Cirebon ke arah
Bandung, merupakan pemandian air panas dengan kadar belerang yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Pemandian air panas ini ada di sekitar bukit Gunung Kapur, Gunung Kromong, yang mempunyai keistimewaan mata air selalu berpindah pindah.
Objek wisata plangon berlokasi di
Desa Babkan Kecamatan Sumber ± 10 km dari
kota Cirebon. Tempat rekreasi dengan panorama alam indah yang dihuni oleh sekelompok kera liar. Selain selain tempat rekreasi, terdapat juga makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.
Puncak acaranya biasa di masa ziarah Plangon tanggal 2 syawal, 11 Dzulhijjah, dan 27 Rajab. Untuk pengembangan wisata ini meliputi lahan sekitar 10 Ha, dan status tanah ini milik Kesultanan. Kapasitas pengunjung rata-rata sekitar 58.000 pengunjung/tahun.
Luas Situ Patok 175 Ha yang terletak di Desa Setu Patok sekitar 6 km dari
Kota Cirebon ke arah
Tegal, objek wisata ini selain mempunyai panorama indah juga tersedia sarana rekreasi air dan pemancingan.
Lokasi ini berpotensi untuk dikembangkan sekitar lahan 7 Ha, dengan status tanah negara. prasarana yang diperlukan adalah pembuatan dermaga, pengadaan perahu motor, sarana pemancingan, serta pembangunan rumah makan yang artistik. Jalan ke arah lokasi cukup baik dan lebar, jaringan aliran listrik sudah tersedia dan saat ini minat masyarakat untuk mengunjungi wisata ini cukup banyak.
Kawasan Cikalahang merupakan kawasan yang baru berkembang dengan daya dukung alam. Sasaran wisatawan pada awalnya adalah objek wisata Telaga Remis yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Kuningan dan berada di wilayah Kuningan.
Hingga saat ini kawasan Telaga Remis masih menarik wisatawan yang dapat diandalkan dari segi pendapatan. Jalan menuju objek wisata ini adalah melalui Desa Cikalahang yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon, sehingga keberadaannya memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar usaha lain sebagai daya pendukung. Di samping itu juga kawasan Cikalahang telah berkembang menjadi suatu kawasan yang mempunyai daya tarik sendiri yaitu dari usaha restoran/rumah makan ikan bakar. Dengan banyaknya peminat, wilayah itu berkembang pesat menjadi daya tarik wisata makan, sehingga pada hari-hari libur penuh dikunjungi wisatawan.
Menjual keadaan alam yang menarik dengan sumber air dari kaki Gunung Ciremai yang tidak pernah kering, sangat memungkinkan untuk membuka peluang usaha kolam renang yang bersifat alami dengan fasilitas modern serta bumi perkemahan.
Kawasan wisata Cikalahang terletak sekitar 6 km dari
Kota Sumber dan 1 km dari jalan alternatif Cirebon-
Majalengka dengan lingkungan alam yang masih asri.
[sunting]Wanawisata Ciwaringin
Hutan wisata dengan menampilkan keindahan alam dan banyak ditumbuhi oleh pohon kayu putih. Menyediakan lokasi bagi para penggemar jalan kaki dan arena
motor cross. Di lokasi ini juga terdapat Danau Ciranca bagi penggemar memancing. Berlokasi di
Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin, 17 km dari
Kota Sumber.
[sunting]Galeri kuliner
Tahu Gejrot, tahu goreng dengan taburan
gula merah
Usus
sapi rebus, "Sup Empal Gentong"
Sega Jamblang ("Nasi Jamblang"), hidangan-hidangan untuk menemani nasi yang disajikan di daun
jati
Sega Lengko ("Nasi Lengko"), nasi vegetarian dengan
tahu dan
tauge
Tempe
mendoan, tempe dilapisi adonan yang digoreng
Intip (makanan ringan manis dari beras)
Kerupuk Mlarat (harfiah "kerupuk miskin"). Keripik yang terbuat dari tepung
tapioka dan digoreng dengan
pasir panas (bukan minyak).
-
Tjampolay minuman legendaris asal Cirebon, Pertama kali dibuat oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936.
[7]
[sunting]Pemekaran Daerah
[sunting]Kabupaten Cirebon Timur
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi :
- Losari
- Ciledug
- Pabedilan
- Babakan
- Mundu
- Beber
- Sedong
- Susukanlebak
- Lemahabang
- Astanajapura
- Gebang
- Pasaleman
- Waled
- Karangwareng
- Greged
- Pangenan
- Karang Sembung
- Pabuaran